STARTUP OYO (BISNIS MODEL, STRUKTUR ORGANISASI DAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM MASA PANDEMIK)
OYO adalah sebuah startup dalam bidang hospitality yang
memperjualbelikan brand mereka untuk budget hotel/non-branded hotel agar
mendapatkan standar OYO sehingga mereka dapat memberikan OYO service kepada
tamunya.
Untuk bisnis modelnya sendiri, OYO memilki campuran dari bisnis model aggregator dan bisnis model franchise.
Bisnis model agregator akan menjual layanan mereka dengan mereknya sendiri. Agregator memberikan penawaran dengan kualitas dan harga sama kepada mitra yang berbeda (calon pembeli). Mitra yang membeli merk aggregator tidak akan menjadi karyawan agregator melainkan akan menjadi pemilik produk atau layanan yang disediakan. Agregator hanya membantu mereka dalam pemasaran agar memiliki brand dan service aggregator.
Sedangkan untuk model bisnis franchise, terdapat transaksi pembelian lisensi. Dengan kata lain, penerima memiliki lisensi untuk menggunakan nama dagang dan sistem operasi pemilik brand.
Berikut adalah binis model dari OYO,
1. Mitra harus memilki property (non branded/branded hotel)
2. Setelah terjadinya transaksi pembelian brand, maka mitra sudah mendapatkan brand dan dapat menerapkan standar dan service dari OYO sebagaimana sesuai dengan yang diputuskan dalam kontrak
3.
4. Diberlakukan juga sharing profit 70:30 (70% untuk owner dan 30% untuk OYO)
OYO tentunya berbeda dengan bisnis startup yang lain, karena OYO merupakan brand hospitality yang tidak memiliki property namun memperjualbelikan merk mereka. Sehingga mitra yang membeli merk dari OYO akan mendapatkan lisense merk dan juga standar service-nya.
Struktur Organisasi OYO Indonesia yang paling cocok menurut saya,
1.
BOD
(Board of Directors)
BOD biasanya
ditunjuk oleh pemegang saham perusahaan dan memiliki kekuasaan lebih tinggi
dari CEO. Berikut merupakan tugas dari BDO :
·
Merekruit
CEO
·
Membantu
CEO untuk membuat keputusan besar
·
Mengesahkan
hal hal yang CEO buat
2.
CEO
(Chief Executive Officer)
CEO adalah
pemimpin startup dan
bertindak sebagai perwakilan perusahaan tersebut. Berikut merupakan tugas dari CEO
:
·
Membuat
visi dan misi perusahaan
·
Merekrut
anggota tim
·
Membuat
strategi bisnis perusahaan
·
Mencari
dan berhubungan dengan investor
·
Mengatur
anggaran startup
3.
CTO
(Chief Technology Officer)
CTO bertanggung
jawab pada hal-hal berikut:
·
Melakukan
pengemabnagan teknologi
·
Mengelola
perkembangan produk.
·
Menganalisa
pasar dan produk
4. CFO (Chief Financial Officer)
CFO bertanggung jawab untuk memberikan laporan anggaran. Berikut peran – peran CFO:
·
Membuat
laporan anggaran
·
Mengatur
budget sesuai dengan anggaran yang diberikan oleh CEO
·
Membuat
keputusan pendanaan (merekrut dan memecat, menggaji, keuntungan, dan akuisisi.)
·
Memilki
kewenangan untuk mengajukan permintaan anggaran untuk pengembangan startup
5. CMO (Chief Marketing Officer)
CMO memiliki peran penting untuk menghasilkan keuntungan. Peran – peran CMO adalah:
·
Membuat
strategi pemasaran.
·
Menganalisa
pasar
·
Memiliki
target revenue setiap tahunnya
Scanning Environment OYO eksternal dan internal di masa pandemik menurut Strategic Management Model oleh Wheelen-Hunger dengan menggunakan SWOT ANALYSIS
INTERNAL FOR S & W |
STRENGHTS(S) Penerapan protokol kesehatan pada SOP |
STRENGHTS(S) Pemesanan hotel via online (mengurangi
kontak fisik) |
WEAKNESESS(W) Kurang disiplinnya mitra dari OYO sehingga masih belum sesuai standar OYO |
EXTERNAL FOR O & T |
|||
OPPORTUNITIES(O) Terdapat lebih banyak pesanan untuk long stay (didominasi untuk orang
yang tidak dapat bekerja dari rumah seperti tenaga medis dan logistik.) |
(SO) Pelanggan akan merasa lebih aman dengan adanya pemberlakuan
protokol kesehatan pada SOP |
(SO) Pelanggan akan merasa lebih aman memesan lewat online untuk
mengurangi kontak fisik |
(SW) Terjadinya kehilangan kepercayaan
pelanggan karena standar hotel tidak sesuai dengan standar OYO |
THREATS (T) mempengaruhi kinerja sektor perhotelan
selama 4-6 bulan, dengan tingkat hunian yang berkurang 25% - 50% |
(ST) Membantu menaikan tingkat hunian dengan pemberlakuan protokol kesehatan
(menaikan kepercayaan pelanggan) |
(ST) Membantu menaikan tingkat hunian dengan pemberlakuan social distancing order via online (menaikan kepercayaan
pelanggan) |
(WT) Terjadinya kehilangan kepercayaan
pelanggan karena standar hotel tidak sesuai dengan standar OYO sehingga
tingkat hunian makin turun |
THREATS (T) Penurunan minat responden untuk melakukan
perjalanan sebesar 80% perjalanan internasional sebanyak 86%,
dan minat untuk menginap di hotel sebanyak 84%. |
(ST) Pelanggan akan merasa lebih aman
dengan adanya pemberlakuan protokol kesehatan pada SOP sehingga membantu
menaikan minat pelanggan untuk melakukan perjalanan dan menginap di hotel |
(ST) Pelanggan akan merasa lebih aman
dengan adanya pemberlakuan social
distancing order via online sehingga membantu menaikan minat pelanggan
untuk melakukan perjalanan dan menginap di hotel |
(WT) Terjadinya kehilangan kepercayaan pelanggan karena standar hotel tidak
sesuai dengan standar OYO sehingga membuat minat pelanggan semakin tingkat turun |
Strategy
Formulation
OYO di masa pandemi
berdasarkan hasil dari scanning enviroment dari SWOT
ANALYSIS
1. Misi
Sesuai dengan kampanye #FightCovidwithOYO maka misi dari OYO pada saat pandemi ini yaitu :
·
Melindungi para mitra pemilik properti
untuk melewati krisis
·
Meringankan beban para tenaga medis
yang berada di garda depan penanganan COVID-19
·
Membantu para wisatawan yang terpaksa
terisolasi di sejumlah wilayah, serta
·
Membantu masyarakat setempat yang
membutuhkan atau disarankan untuk melakukan isolasi mandiri
2.
Tujuan
Mempertahanan para mitra OYO dan memberikan service
dengan penerapan standar adaptasi kebiasaan baru agar pelanggan tetap percaya
dan merasa aman.
3.
Strategi
·
Membuat
standar kebiasaan baru, menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin
·
Pemesanan
lewat aplikasi OYO agar mengurangi kontak fisik
4.
Kebijakan
·
Pelanggan
diwajibkan memakai masker di Public Area hotel
·
Pelanggan
harus melakukan social distancing minimal 1 meter
·
Pengurangan
kapasitas restoran
OYO
BERADAPTASI DENGAN KEBIASAAN BARU
OYO beradaptasi dengan menerapkan protokol kesehatan
dalam SOPnya, membuat standar standar untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru (menggunakan
masker, melakukan social distancing dan pengurangan kapasitas restoran di
hotel) begitu pula OYO menghimbau agar para pelanggan memesan hotel via online
untuk mengurangi kontak fisik. Standar – standar baru ini akan sangat membantu
untuk mempertahankan startup OYO dan para mitranya.
Sumber :
https://www.feedough.com/business-model-oyo-rooms/
https://www.feedough.com/aggregator-business-model/
https://ruangmuda.com/struktur-organisasi-startup-yang-ideal/
Comments
Post a Comment